Home >Unlabelled > KIMIA LINGKUNGAN SIKLUS FOSFOR
KIMIA LINGKUNGAN SIKLUS FOSFOR
Posted on Thursday, August 1, 2013 by Kozain Park
SIKLUS
FOSFOR
Siklus Biogeokimia atau siklus organik dan
anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik. Fungsi siklus
biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur
kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. Siklus-siklus
biogeokimia antara lain; siklus air, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus
karbon, dan siklus fosfor. Dan yang akan di bahas dalam makalah ini ialah
siklus fosfor.
Siklus Fosfor
Keberadaan fosfor
pada organisme hidup sangat kecil tetapi peranannya sangat diperlukan. Atom fosfor hanya ditemukan dalam bentuk
senyawa fosfat (PO43-).
Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik dan
anorganik. Fosfat organik adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung
dalam binatang dan tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah senyawa fosfat
yang terdapat pada tanah, batuan dan air.
Fosfat diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk
sintesis organik. Fosfor banyak
dikandung oleh asam nukleat, yaitu bahan yang menyimpan dan translasikan sandi
genetik. Atom fosfor juga merupakan
dasar bagi ATP berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler dan
fotosintesis. Fosfat biasa digunakan sebagai pupuk penyubur tanah. Selain itu,
merupakan salah satu mineral penyusun tulang dan gigi.
Fosfor merupakan komponen yang sangat langka dalam
organisme tak hidup. Produktivitas
ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah ditingkat. Peristiwa pelapukan batuan oleh fosfat akan
menambah kandungan fosfat didalam tanah.
Contohnya adalah akibat hujan asam.
Setelah produsen menggabungkan fosfor kedalam bentuk biologis, fosfor
dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik. Jika kandungan fosfat dalam tubuh
makhluk hidup berlebihan maka fosfat akan dikeluarkan kembali kealam dalam
bentuk urine ataupun feces. Setelah itu, fosfor ditambahkan kedalam tanah
melalui ekskresi fosfat oleh hewan dan bakteri pengurai detritus. Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati tersebut diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik,
begitu juga dengan batu dan fosil yang terkikis akan menjadi fosfat anorganik.
Humus dan partikel tanah mengikat fosfat
sedemikian rupa, sehingga siklus fosfor terlokalisir dalam ekosistem. Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa
aliran air yang pada akhirnya terkumpul di laut. Erosi yang terjadi akan mempercepat
pengurasan fosfat disamping pelapukan batuan yang sejalan dengan hilangnya
fosfat.
Fosfat yang berada di lautan secara perlahan
terkumpul dalam endapan yang kemudian tergabung dalam batuan. Lalu fosfat anorganik tersebut akan di serap
lagi oleh komponen organik (hewan dan tumbuhan). Ketika permukaan air laut
mengalami penurunan atau dasar laut mengalami kenaikan, batuan yang mengandung
fosfor ini menjadi bagian dari ekosistem darat. Dengan demikian, fosfat mengalami siklus diantara
tanah, tumbuhan, dan konsumen dalam waktu tertentu.
Powered by Blogger.